Untuk Dia...
Di antara sabana dan Padang Bulan, aku mencarimu. Membaca tanda-tanda dari setiap jengkal tanah ini, berharap menemukanmu yang sejati. Dari sejumlah malam dan purnama, aku bertanya pada qalb, mencari sesuatu yang mampu menjawab kegelisahan hati. Aku tahu bahwa kau lebih tahu atas malam-malam yang jatuhnya perlahan, saat aku terlampau berharap mendengar bisik tentangmu dari ombak atau pasir. Tetapi, lagi, kau belum inginkan aku berhenti. Maka, pada perjalanan ini, aku masih dengan kegelisahan yang sama, menanti jawabmu dalam hidup yang singkat dan melelahkan. Sungguh. Mengenalmu adalah janji yang masih hilang dari ingatanku. Mengenalmu adalah tujuan hidupku. Mataku berhenti pada satu titik Pamit dari kegamangan yang tercipta antara peron stasiun dan kereta Aku menimbang waktu diantara rupa-rupa manusia kereta, Sambil membisikkan pertanyaan tentang Dia dan dia Tetapi jawabnya hanya bising Hingga kereta berhenti, tanda tanya masih berceceran di lorong-lorong gerb...