Postingan

Apa Enaknya Naik Gunung? Mending Nggak Usah

Bismillah. Saya tidak sedang bercanda loh dengan judul di atas. Tulisan ini memang saya bagikan untuk orang-orang yang belum pernah mendaki gunung dan ingin coba mendaki gunung. Saya sendiri masih baru banget mencintai pendakian, sebelumnya saya memang rajin ngebolang tapi tidak ke gunung, biasanya sih ke pantai, kampung adat, atau wisata alam tapi yang tidak seberat mendaki gunung. Tapi kenapa songong banget sampai buat tulisan seperti ini? Nah berhubung saya newbie, saya mau berbagi pengalaman nih bagi para calon newbie lainnya yang semoga aja masih galau antara mau naik gunung atau nggak. Okay then, let’s start (but I warn you guys: no offense or just click the red button up there)   1.   Persiapan fisiknya capek Ini nih, buat yang tidak terbiasa olah raga kamu harus tahu bahwa olah raga itu sangat penting dalam persiapan pendakian. Apakah cukup hanya jogging tiap hari selama satu minggu kayak di film 5 cm? Menurut saya: Big No. Pengalaman pertama saya k...

Berdialog Dengan Jiwa di Kampung Dukuh, Garut

Gambar
“Tak ada yang namanya kebetulan jika kalian bisa sampai ke Kampung Dukuh, hanya takdir Allah yang memilih kalian untuk kesini” - Mamak Lukman, kepala adat Kampung Dukuh. Perjalanan ke Kampung Dukuh memiliki tempat tersendiri bagi saya, mungkin juga bagi kalian yang pernah mengunjunginya. Satu setengah tahun yang lalu bermodal rasa penasaran, saya dan tiga orang teman melakukan perjalanan menuju salah satu kampung adat Sunda yang bercorak Islam: Kampung Dukuh. Dengan perhitungan biaya seminimal mungkin a la mahasiswa, kami berangkat dengan bis dari Cililitan menuju terminal Guntur, Garut, Jawa Barat. Tak banyak yang kami tahu tentang Garut, karena itu adalah kali pertama bagi kami mengunjungi Kota Dodol tersebut. Sampai di Terminal Guntur, kami   khilaf dari perhitungan bahwa jam 1 malam tidak ada kendaraan yang beroperasi, untunglah kami terselamatkan oleh seorang Bapak yang   mempersilakan kami menginap di rumahnya. Pun begitu, lantai kayu rumah Bapak itu tidak mam...

Jelajah Kasepuhan Ciptagelar

Gambar
Nama Kasepuhan Ciptagelar mungkin belum setenar kampung adat Suku Baduy di Banten atau Kampung Naga di Garut. Namun percayalah, kampung adat yang satu ini memiliki kejutan tersendiri. Pada Juni dan Juli 2014 silam, saya dan 10 teman berkesempatan menginjakkan kaki di bumi Kasepuhan Banten Kidul tersebut untuk melakukan penelitian. Perjalanan dari Ibu Kota menuju Kasepuhan Ciptagelar menghabiskan waktu kurang lebih 12 jam, dimulai dari   Stasiun Bogor, terminal Baranangsiang, sampai ke Pelabuhan Ratu tepat jam 5 sore. Dari Pelabuhan Ratu kami lanjutkan perjalanan dengan menyewa mobil bak terbuka yang telah dipesan khusus via telepon beberapa hari sebelumnya. Idealnya mobil bak terbuka dapat memuat 8 orang, tetapi dengan jumlah “kesebelasan sepak bola”, kami harus mengalah, menekuk kaki sejauh yang kami bisa. Lepas dari Pelabuhan Ratu, perjalan mulai terasa payah karena kondisi badan yang mulai kelelahan dan jalur yang ekstrem. Mobil kami naik dan terus naik menyusuri perbukit...