Wisata Kuliner Hidden Gem di Bogor: Soto Ayam Kampung Bu Lungit dan Rumah Kopi Ranin

Bismillah.

Halo blog-ku! Long time no see. Akhirnya aku bisa nulis blog lagi, bukan karena nggak pingin, tapi karena beradaptasi dengan status baru dan belum menemukan ide tulisan, hehe. Adaptasi kenapa? Karena per Juli 2021 aku menyandang status baru sebagai seorang istri, jadi ya begitulah banyak penyesuaian dan segala macam keriweuhan pengantin baru. Dan ide tulisan, ini yang cukup membuat aku stuck juga sih, karena tujuanku membuat blog ini sebenarnya lebih sebagai wadah catatan perjalananku, karena hampir 3 tahun belakangan kita sedang menghadapi pandemi otomatis aku tidak banyak melakukan perjalanan.

Dan alhamdulillah kali ini aku dapat juga nih ide tulisan, yaitu tentang Bogor! Ide ini pun tidak terlepas dari status pernikahan yang sekarang aku jalani: Aku mendapat suami asli orang Bogor, dan sekarang kami juga tinggal di Cibinong, Kab. Bogor. Setengah tahun menjadi warga Bogor Raya, banyak tempat-tempat menarik di Bogor yang baru aku ketahui, thanks to pak suami to show me the hidden gems here :)

Oke, without any further ado, let's get started!

Soto Ayam Kampung Bu Lungit

Dunia harus tau! Ini impresi pertamaku saat pertama kali mencoba soto ayam lamongan Bu Lungit. Aku bukan tipe orang yang terlalu suka makanan berkuah seperti soto, tapi soto kampung yang satu ini jadi pengecualian. Soto ini disajikan dengan daging ayam kampung yang kenyalnya pas, tidak terlalu matang atau mentah. Karena menggunakan ayam kampung, dagingnya pun jadi tidak hambar (aku paling nggak suka daging ada ayam yang hambar). Makin surga dunia lagi ketika kita pesan soto ayam+kulit ayam, kenyal-kenyal banget. Selain ayam kampung yang jadi signature-nya, penggunaan bumbu yangberani juga membuat soto ini jadi salah satu soto favorit saya selaku warga baru di Bogor Raya. Kalau mau membeli Soto Ayam Kampung Bu Lungit, pastikan datang sebelum jam 2 siang, karena biasanya jam 2 siang sotonya sudah habis. Ancar-ancar menuju sotonya bisa dilihat pada tautan gmaps berikut https://tinyurl.com/bulungit , untuk gampangnya salah satu patokan mudah menuju warung soto ini adalah berpatokan pada jalan Surya Kencana seberang pintu masuk Kebun Raya Bogor. Dari jalan Surken tinggal lurus saja, nggak usah belok-belok, lokasi sotonya ada di ruko sisi kiri jalan. Harga seporsi soto ayam kampung ini juga termasuk murah, hanya 13 ribu untuk seporsi soto saja, harganya akan nambah lagi ya kalau kita pesan juga sama potongan kulit dan nasi putih. P/s: kalau kita lihat review di google memang just so-so (4.3), tapi aslinya soto ini enak banget.

Rumah Kopi Ranin

Minum kopi di samping pot bunga teratai


Spot hidden gem kedua adalah Rumah Kopi Ranin. Akses menuju kedai kopi ini memang cukup jauh, yaitu ke arah IPB Dramaga, but all the struggle will pay off! Kedai kopi ini mengingatkan aku pada suasana kedai makan atau tempat ngopi di Jogja atau Solo, mulai dari pintu masuk dekat parkirnya yang kental banget dengan gaya pintu rumah jawa. Pun ruang utama restorannya memilih gaya bangunan pedesaan dengan atap genteng tanah tanpa plafon. Suasana Jogja juga makin kuat terasa lewat keramah-tamahan pelayan di kedai kopi ini. Menu siganture-nya tentu saja kopi, saat ke sana aku mencoba kopi susu klasik (espresso, susu kental manis). Saat tegukan pertama saku langsung tertegun saking enaknya, haha. Bukan apa-apa, tapi sejak menjamurnya kedai kopi di kota-kota besar Indonesia, aku justru jadi jarang menemukan kopi yang benar-benar enak, seperti kopi yang 5-6 tahun lalu pernah aku minum. Rumah Kopi Ranin berhasil menuntaskan kerinduanku pada kopi yang enak dan premium. Sayangnya aku lupa ngobrol-ngobrol sama bapak di kasir, jadi aku nggak tau jenis kopi apa yang tadi ku minum, but I guess it must be arabika. Dan pada sore itu juga Rumah Kopi Ranin berhasil membawa pikiranku melayang kembali pada memori saat aku minum kopi di Enrekang, Sulawesi Selatan--dimana kedai kopi belum menjamur seperti sekarang. Pada akhirnya aku bahagia bisa menemukan kedai kopi ini, jadi sewaktu-waktu aku kangen kopi enak dan suasan Jogja, aku bisa mendapatkan tanpa harus booking tiket kereta atau pesawat dulu, hehe.  Mungkin satu hal yang cukup emmebedakan Rumah Kopi Ranin dari kedai kopi di Jogja atau Solo, yaitu harga, menurutku rentang harga khususnya makanan di kedai kopi ini cukup pricey, hmm jadi baiknya datang ke sini setelah gajian, ehe. Ancar-ancar menuju Rumah Kopi Ranin bisa diliat pada tautan gmaps berikut https://tinyurl.com/kopiranin . 

Pak suami ikut-ikutan pesan kopi walau pun bukan pencinta kopi

Oke dua itu dulu yang aku share supaya nggak kepanjangan juga bacanya, next time aku akan ceritakan lagi hidden gem lainnya di Bogor Raya, see ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendakian Tak Terlupakan ke Gunung Rinjani

Tips Meredakan Rhinitis Alergi (Pengalaman Pribadi)

Eduard Douwes Dekker, Seorang Belanda Penentang Sistem Tanam Paksa di Indonesia